• Fri. Nov 22nd, 2024

    Gangguan Pusat Data Nasional Diduga Akibat Serangan Ransomware, Layanan Imigrasi Terganggu

    Ilustrasi ransomware. (SHUTTERSTOCK/ANDREY_POPOV)
    0
    (0)

    Jakarta – Pengamat keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, mengindikasikan bahwa gangguan pada Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) disebabkan oleh serangan ransomware. Dampak dari gangguan ini telah menyebabkan layanan Direktorat Jenderal Imigrasi terganggu sejak Kamis (20/6/2024) hingga Jumat (21/6/2024).

    Menurut Alfons, jika data yang terkena ransomware diunduh oleh pihak penyerang, hal ini sangat berbahaya karena masyarakat sebagai pemilik data akan menjadi korban eksploitasi data. “Jadi virtual machine di PDN Kominfo diserang ransomware dan dienkripsi. Ratusan mungkin ribuan. Data keimigrasian sangat sensitif dan mengandung banyak informasi penting keimigrasian,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Jumat.

    Apa Itu Ransomware?

    Alfons menjelaskan bahwa ransomware yang diduga menyerang PDN Kominfo adalah malware yang beroperasi dengan mengenkripsi data atau sistem setelah berhasil masuk ke dalam sistem. Hal ini menyebabkan sistem terganggu atau lumpuh, dan biasanya dilakukan oleh pihak tertentu untuk mendapatkan uang tebusan dari korbannya. “Ransomware saat ini sudah bertransformasi menjadi extortionware. Jadi, jika korbannya tidak mampu membayar uang tebusan karena sudah memiliki backup data maka data yang berhasil mereka unduh dan dapatkan akan dijual dan disebarkan,” jelas Alfons. Ia menambahkan, biasanya korban kebocoran data akibat serangan ransomware adalah pemilik data, bukan pengelola data.

    Potensi Eksploitasi Data

    Alfons mengkhawatirkan bahwa masyarakat yang memiliki data kependudukan atau paspor sangat berpotensi dieksploitasi jika informasi mereka disebarkan. “Karena yang harusnya tahu itu adalah admin (PDN Kominfo) dan mereka pasti diam-diam saja karena takut atau malu,” ungkapnya.

    Pengelolaan PDN Kominfo Dinilai Lemah

    Alfons menilai bahwa gangguan pada PDN Kominfo menunjukkan kelemahan dalam pengelolaan sistem. “Kominfo seharusnya menyiapkan disaster recovery dan business continuity saat mengelola PDN,” katanya. Ia menekankan bahwa pengelolaan PDN tidak bisa dianggap remeh karena menyangkut kepentingan negara. Alfons menyarankan agar tidak sepenuhnya mengandalkan cloud, tetapi juga perlu mengadopsi edge computing dengan database independen yang selalu sinkron jika layanan cloud terganggu.

    Upaya Pemulihan oleh Kominfo

    Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan perbaikan layanan publik yang terganggu akibat gangguan pada PDN Kominfo. Ia menjelaskan bahwa proses pemulihan dilakukan secara bertahap namun tidak bisa memastikan kapan sistem ini akan pulih sepenuhnya. “Saya pastikan saat ini tim sedang bekerja secara optimal untuk mempercepat pemulihan,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/6/2024).

    Hingga saat ini, Kominfo belum merilis penyebab pasti terganggunya PDN, apakah karena serangan ransomware atau faktor lainnya. Namun, upaya maksimal sedang dilakukan untuk memulihkan layanan secepat mungkin.

    How useful was this post?

    Click on a star to rate it!

    Average rating 0 / 5. Vote count: 0

    No votes so far! Be the first to rate this post.

    0Shares

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *