Ilustrasi YouTube(androidcentral.com)
Jakarta – YouTube telah meluncurkan alat penghapus yang ditingkatkan, memungkinkan kreator menghapus musik berhak cipta dari video mereka sambil mempertahankan audio lainnya.
Alat yang diperbarui ini, yang dirilis minggu ini, pertama kali dilaporkan oleh TechCrunch.
Fitur Hapus Lagu memungkinkan kreator untuk membisukan musik berhak cipta dalam konten mereka, sebagaimana diumumkan oleh perusahaan dalam sebuah video. Alat ini sebelumnya telah tersedia sebagai fitur beta, tetapi tidak selalu akurat.
Dengan menggunakan “algoritma bertenaga AI”, fitur Hapus Lagu yang diperbarui dapat dengan lebih akurat menemukan dan menghapus lagu berhak cipta tanpa mengganggu suara lain dalam klip.
Bahkan pengembangan baru yang diperbarui mungkin tidak selalu menghasilkan hasil yang sempurna. Jika alat tersebut tidak dapat menghilangkan konten berhak cipta, kreator memiliki hak untuk membisukan semua suara di bagian video yang telah ditandai karena mengandung konten berhak cipta.
Menurut halaman dukungan YouTube, membisukan suara dapat membantu menghilangkan tuduhan konten identitas video, karena alat Hapus Lagu “mungkin tidak berfungsi jika lagu tersebut sulit dihapus.” Ini adalah apa yang dilaporkan The Verge pada Jumat (5/7) waktu setempat.
Sebelumnya, penghapusan musik berhak cipta dari video YouTube merupakan tugas yang cukup rumit dan memakan waktu bagi para kreator konten, terutama ketika video mereka diidentifikasi oleh sistem Content ID YouTube sebagai mengandung musik yang tidak memiliki izin lisensi. Dengan peluncuran alat ini, diharapkan proses tersebut menjadi lebih efisien dan menghemat waktu bagi para pengguna.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya YouTube untuk meningkatkan pengalaman pengguna serta memberikan lebih banyak dukungan kepada komunitas kreator konten dalam menghadapi tantangan yang berkaitan dengan hak cipta. Dengan semakin kompleksnya isu hak cipta dalam konten digital, langkah ini diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan kreatif para pengguna sambil tetap menghormati hak-hak pemilik musik dan konten lainnya.
Sumber Antaranews