Trump usai penembakan (Foto: DW News)
Washington, DC—Seorang dokter yang merawat mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa capres dari Partai Republik itu menderita luka tembak sepanjang 2 cm. Peluru tidak lebih dari seperempat inci dari kepala Trump.
Minggu (21/7/2024), AFP melaporkan bahwa memo yang ditulis oleh Ronny Jackson, mantan dokter Gedung Putih yang sekarang menjadi anggota parlemen sayap kanan garis keras dari Texas, merupakan laporan terperinci pertama tentang cedera yang diderita Trump setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan saat kampanye di Pennsylvania. Satu peserta kampanye tewas dan dua lainnya luka-luka dalam peristiwa tersebut.
“Peluru itu lewat, kurang dari seperempat inci dari kepalanya, dan mengenai bagian atas telinga kanannya,” tulis Jackson, yang mengatakan bahwa dia terbang menemui Trump di New Jersey pada malam hari usai penembakan terjadi dan melakukan perawatan telinganya sejak saat itu.
“Jejak peluru tersebut menimbulkan luka selebar 2 cm yang meluas hingga ke permukaan tulang rawan telinga. Awalnya terjadi pendarahan yang cukup banyak, kemudian diikuti pembengkakan yang nyata di seluruh telinga bagian atas,” lanjutnya.
Dalam memo yang diterbitkan Trump di jaringan Truth Social miliknya, Jackson menyatakan bahwa pembengkakan di telinga Trump sudah berkurang, dan lukanya “mulai berbutir dan sembuh dengan baik.”
Beberapa pendarahan masih perlu diperban, tetapi “mengingat sifat luka itu sendiri yang luas dan tumpul, tidak diperlukan jahitan.” Pada saat Trump dirawat di rumah sakit Butler, Pennsylvania, dokter juga melakukan scan CT di kepalanya.
“Dia akan menjalani evaluasi lebih lanjut, termasuk pemeriksaan pendengaran komprehensif, jika diperlukan,” kata Jackson.
“Saya mengatakan kepada presiden bahwa jika dia menjalani pola makan yang lebih sehat selama 20 tahun terakhir, dia mungkin bisa hidup sampai usia 200 tahun,” ujar Jackson saat itu.
Sumber Detik.com