• Thu. Nov 28th, 2024

    AS Mengaku Khawatir Akan Perang Total Israel-Hizbullah Berlebihan

    0
    (0)

    Kondisi lapangan sepak bola rusak di Kota Majdal Shams akibat serangan rudal ke Dataran Tinggi Golan, Lebanon bagian timur, Sabtu (27/7/2024). ANTARA/Anadolu/aa.

    Washington – John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan bahwa kekhawatiran tentang perang habis-habisan di Timur Tengah “dibesar-besarkan”, dan bahwa pembicaraan diplomatik terus berlangsung untuk meredakan ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon.

    Selama sepuluh bulan terakhir, kita semua telah mendengar beberapa kali tentang skenario perang brutal ini. Sejujurnya, kami pikir itu dibesar-besarkan sekarang,” kata Kirby kepada wartawan pada Senin.

    Kirby menekankan bahwa Israel memiliki hak penuh untuk menanggapi Hizbullah. Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada seorang pun menginginkan perang yang lebih luas.

    “Kami melanjutkan pembicaraan diplomatik ini dengan kedua belah pihak dan kami akan mencoba untuk mengurangi ketegangan dan mengizinkan keluarga, baik keluarga Israel maupun Lebanon untuk kembali ke rumah mereka di mana mereka ingin berada dan di mana mereka seharusnya berada,” ucapnya.

    Kirby menyatakan bahwa kebijakan AS terhadap Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, yang merupakan wilayah Suriah yang diakui secara internal tetapi diakui sebagai wilayah Israel oleh pemerintahan Trump pada 2019, tidak akan berubah di bawah pemerintahan Biden.

    Kekhawatiran akan munculnya perang habis-habisan baru-baru ini meningkat, terutama setelah serangan Sabtu (27/7) di kota Majdal Shams yang menewaskan 12 orang. Di sisi lain, baku tembak di perbatasan antara Israel dan Hizbullah terus berlanjut sejak konflik Gaza pada Oktober.

    Kirby juga menyatakan bahwa diskusi pekan lalu di Washington dengan Benjamin Netanyahu, kepala pemerintah Israel, dan timnya sangat konstruktif, dan tidak ada yang menghalangi AS untuk menutup celah yang tersisa terkait kesepakatan gencatan senjata Gaza.

    Sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas, Israel telah membunuh lebih dari 39.000 warga Palestina di Gaza. AS, Qatar, dan Mesir terus melakukan pembicaraan gencatan senjata.

    “Saat ini terdapat tim-tim yang berupaya untuk mewujudkan ini dan menurut saya penting bagi kami untuk memberi mereka waktu dan ruang untuk melakukan hal tersebut dengan cara yang tidak mempersulit prosesnya,” ujar Kirby.

    Sumber : Anadolu / Antaranews

    How useful was this post?

    Click on a star to rate it!

    Average rating 0 / 5. Vote count: 0

    No votes so far! Be the first to rate this post.

    0Shares

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *