• Sun. Nov 24th, 2024

    Akvindo Minta Pemerintah untuk Berikan Edukasi Warga Produk Tembakau Alternatif

    0
    (0)

    Ilustrasi vape atau rokok elektrik (ANTARA/Pixabay)

    Jakarta – Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (Akvindo) meminta pemerintah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai produk tembakau alternatif sebagai upaya menekan prevalensi merokok di Indonesia.

    Menurut Ketua Akvinso Paido Siahaan, pemerintah dapat memanfaatkan potensi produk tembakau alternatif dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dan profil risiko produk tersebut, serta memberikan akses dan bertanggung jawab kepada perokok dewasa.

    “Potensi produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko dapat dimanfaatkan pemerintah untuk menekan prevalensi merokok di Indonesia,” ujarnya melalui keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Paido menilai produk yang telah terbukti secara kajian ilmiah, baik di dalam dan luar negeri, lebih rendah risiko ini hanya diperuntukkan bagi perokok dewasa yang mencari alternatif untuk mengurangi kebiasaan merokok.

    “Manfaat yang diharapkan dari penggunaan produk ini termasuk pengurangan risiko dibandingkan terus merokok. Secara kajian ilmiah, hasil dari penggunaan produk tembakau alternatif berupa uap, bukan asap seperti pada rokok yang mengandung banyak zat kimia berbahaya,” katanya.

    Menurutnya, pemerintah Indonesia dapat mengikuti contoh negara maju seperti Jepang dalam mendukung penuh kehadiran produk tembakau alternatif untuk membantu orang dewasa berhenti merokok.

    Dia percaya bahwa dukungan pemerintah dapat dicapai melalui pelatihan dan pemahaman umum tentang produk yang dihasilkan dari inovasi ini.

    Dalam laporan sebelumnya yang dipublikasikan oleh Global State of Tobacco Harm Reduction (GSTHR) pada Mei 2024, berjudul Cigarette sales halved: heated tobacco products and the Japanese experience, disebutkan bahwa pemerintah Jepang telah mendukung penggunaan produk tembakau alternatif, khususnya produk tembakau yang dipanaskan, yang telah menunjukkan penurunan penjualan rokok sebesar 52%.

    Pada 2015, penjualan rokok Jepang mencapai 182,34 miliar batang. Namun, dengan penyebaran produk tembakau alternatif, penjualan akan turun menjadi 88,1 miliar batang pada tahun 2023.

    Ini adalah hasil dari dukungan yang diberikan pemerintah Jepang terhadap keberadaan produk tembakau alternatif. Kebijakan tarif cukai produk tembakau alternatif sebesar dua kali lebih rendah dibandingkan rokok memperkuat dukungannya. Selain itu, penggunaan produk tembakau alternatif masih diizinkan di tempat-tempat yang dirancang khusus untuk aktivitas makan dan minum, seperti di restoran, adalah contohnya.

    Paido menyatakan agar penggunaan produk tembakau alternatif tepat sasaran, pemerintah perlu menegakkan aturan yang sudah ada yakni terkait peruntukan rokok/ produk alternatif tembakau bukan untuk anak di bawah umur/usia 18 tahun .

    “Perlu ada upaya lebih lanjut untuk menegakkan regulasi yang ada,” ucapnya.

    Copyright © ANTARA 2024

    How useful was this post?

    Click on a star to rate it!

    Average rating 0 / 5. Vote count: 0

    No votes so far! Be the first to rate this post.

    0Shares

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *