• Tue. Nov 19th, 2024

    Kualitas Udara di Ibukota Jakarta Nomor 2 Terburuk di Dunia

    0
    (0)

    Ilustrasi Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta pada beberapa waktu lalu.(MI/RAMDANI)

    Jakarta – Pada Kamis pagi, kualitas udara kota Jakarta menduduki peringkat kedua di seluruh dunia.

    Pada pukul 06.00 WIB, situs pemantauan kualitas udara IQAir menunjukkan bahwa indeks kualitas udara (AQI) kota Jakarta berada di urutan kedua dengan angka 177, yang berarti bahwa kondisi udara di kota tersebut tidak sehat.

    Angka-angka ini menunjukkan kategori tingkat kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif. Ini karena tingkat kualitas udara ini dapat merugikan manusia dan hewan yang sensitif, serta merusak tumbuhan dan nilai estetika.

    Sedangkan kualitas udara kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

    Kemudian, kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

    Oleh karena itu, kategori yang sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 antara 200 dan 299 atau kualitas udara yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan sejumlah populasi yang terpapar.

    Terakhir, kualitas udara berbahaya (300-500) atau umumnya berbahaya dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

    Di urutan 187, Kinshasa, Kongo, adalah kota dengan kualitas udara terburuk, dan Cairo, Mesir, berada di urutan ketiga.

    Di nomor 152, Tashkent, Uzbekistan berada di urutan keempat; Dubai, Uni Emirat Arab berada di urutan kelima; dan Medan, Indonesia berada di urutan keenam.

    Nairobi, Kenya berada di nomor 142, Manama, Bahrain berada di nomor 134, Santiago, Cile berada di nomor 134, dan Lahore, Pakistan berada di nomor 124.

    Disarankan agar orang memakai masker saat keluar rumah, mengurangi aktivitas di luar ruangan, menyalakan penyaring udara dan menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

    Dalam upaya mereka untuk mengurangi polusi udara di Jakarta hingga 2024, Dinas Lingkungan Hidup DKI sebelumnya akan menambah dua mobil kabut air, juga dikenal sebagai watermist.

    Untuk meningkatkan kualitas udara, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta kemudian memanfaatkan dana dari Clean Air Fund untuk menjalankan program “Breathe Jakarta”.

    Copyright © ANTARA 2024

    How useful was this post?

    Click on a star to rate it!

    Average rating 0 / 5. Vote count: 0

    No votes so far! Be the first to rate this post.

    0Shares

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *