Peti jenazah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibawa keluar usai seremoni pemakaman dan salat jenazah digelar di Masjid Imam Muhammad Ibn Abd Al-Wahhab di Doha, Qatar, pada Jumat (2/8) waktu setempat (Qatar TV via AP)
Doha—Pada Jumat (2/8) waktu setempat, mantan pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, telah dimakamkan di kota Doha, Qatar. Sebelum pemakaman dilakukan, ratusan orang menghadiri seremoni pemakaman dan salat jenazah untuk Haniyeh di masjid terbesar di Qatar.
Seperti dilansir Reuters dan AFP pada Sabtu (3/8/2024), Haniyeh tewas dalam serangan yang diduga didalangi oleh Israel di kediamannya di Teheran pada Rabu (31/7) setelah menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian.
Jenazah Haniyeh dibawa ke peristirahatan terakhirnya di Qatar setelah sempat menjalani seremoni pemakaman di Teheran pada Kamis (1/8) kemarin.
Setelah salat jenazah dilakukan di Masjid Imam Muhammad Ibn Abd Al-Wahhab di Doha, yang merupakan masjid nasional Qatar atau masjid terbesar di negara itu, jenazah Haniyeh dimakamkan di kompleks pemakaman di Lusail pada Jumat (2/8).
Peti jenazah Haniyeh yang dibungkus bendera Palestina, dibawa dalam prosesi melewati ratusan pelayat bersama dengan peti jenazah pengawalnya, yang juga tewas dalam serangan yang sama di Teheran.
Beberapa pejabat senior Hamas, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, dan Khaled Meshaal, yang diperkirakan akan menjabat sebagai pemimpin baru biro politik Hamas, adalah salah satu dari banyak orang yang hadir dalam seremoni pemakaman Haniyeh.
Para penonton berbaris di dalam Masjid Imam Muhammad Ibn Abd Al-Wahhab. Di tengah-tengah teriakan para penonton yang marah, peti jenazah Haniyeh sempat dibawa untuk sementara waktu.
“Dia adalah simbol, pemimpin perlawanan… orang-orang marah,” tutur seorang mahasiswa Yordania bernama Taher Adel (25) yang tinggal di Doha.
Proses pemakaman jenazah Haniyeh di Lusail dilakukan hanya untuk beberapa orang, termasuk putrinya Sara, yang membagikan video di media sosial di mana dia menuangkan air suci ke atas kuburan yang dilapisi kerikil dan kemudian menundukkan kepalanya untuk mencium kuburan.
Kekhawatiran bahwa perang dapat menyebar ke seluruh kawasan Timur Tengah meningkat karena kematian Haniyeh adalah salah satu dari beberapa pembunuhan tokoh penting Hamas selama perang berkecamuk di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu.
Sumber Detik.com