Pemimpin biro politik Hamas yang baru, Yahya Sinwar (dok. AP/Adel Hana)
Tel Aviv—Israel sangat memperhatikan Yahya Sinwar, yang sekarang menjabat sebagai pemimpin biro politik Hamas, menggantikan mendiang Ismail Haniyeh, dan dianggap bertanggung jawab atas serangan mematikan yang dilakukan Hamas terhadap negara Yahudi pada Oktober tahun lalu.
Pada Selasa (6/8), kelompok Hamas, yang berperang melawan Israel di Jalur Gaza, mengumumkan bahwa Sinwar ditunjuk sebagai pemimpin biro politik mereka menggantikan Haniyeh. Sinwar sebelumnya menjabat sebagai pemimpin Hamas untuk wilayah Jalur Gaza.
Sinwar masuk dalam daftar militan yang paling dicari Tel Aviv, dan Israel menuduh dia sebagai salah satu dalang serangan Hamas tahun lalu, yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza.
Sinwar yang selalu bersembunyi di Jalur Gaza, telah beberapa kali lolos dari upaya pembunuhan yang didalangi Israel sejak dimulainya perang.
Seperti yang dilaporkan oleh media lokal Israel, The Times of Israel, Rabu (7/8/2024), akhir tahun 2023 lalu, militer Israel menawarkan imbalan yang sangat besar untuk informasi tentang keberadaan Sinwar dan komandan Hamas lainnya yang sedang mereka buru.
Dalam selebaran yang disebarkan Israel di Jalur Gaza, yang fotonya beredar luas di media sosial pada saat itu, disebutkan bahwa imbalan akan diberikan kepada setiap warga Gaza yang terus digempur serangan militer Israel.
Gambar komandan dan pemimpin Hamas yang sedang diburu oleh militer Israel juga ada di selebaran tersebut.
Pada saat itu, selebaran militer Israel menyatakan bahwa warga Gaza yang dapat memberikan informasi tentang keberadaan Sinwar akan diberi hadiah sebesar US$ 400 ribu, atau saat ini setara dengan Rp 6,4 miliar.
Sosok Sinwar selama ini dikenal lebih misterius dibandingkan mendiang Haniyeh yang menjadi wajah Hamas dalam upaya diplomasi internasional. Sinwar diyakini selalu bersembunyi di jaringan terowongan bawah tanah Hamas yang luas di Jalur Gaza sejak perang melawan Israel berkecamuk tahun lalu.
Berikut besaran imbalan yang ditawarkan militer Israel untuk sejumlah pejabat dan komandan Hamas yang mereka buru:
– Imbalan US$ 400 ribu (saat ini setara Rp 6,4 miliar) untuk informasi keberadaan Yahya Sinwar yang sebelumnya menjabat pemimpin Hamas di Jalur Gaza
– Imbalan US$ 300 ribu (saat ini Rp 4,8 miliar) untuk informasi keberadaan Muhammed Sinwar, saudara laki-laki Yahya Sinwar, yang menjabat komandan brigade wilayah selatan Hamas
– Imbalan US$ 200 ribu (saat ini Rp 3,2 miliar) untuk informasi keberadaan Rafaa Salameh yang merupakan komandan batalion Hamas di Khan Younis
– Imbalan US$ 100 ribu (saat ini setara Rp 1,6 miliar) untuk informasi keberadaan Mohammed Deif yang merupakan komandan sayap bersenjata Hamas
Sumber Detiknews