• Thu. Nov 21st, 2024

    Hamas Tolak Hadiri Pembicaraan Soal Gencatan Senjata Gaza Pada 15 Agustus

    5
    (1)

    Penderitaan warga Palestina di daerah pendudukan/HO-Anadolu/www.aa.com.tr

    Moskwa – Gerakan Hamas di Palestina menolak undangan dari AS, Qatar, dan Mesir untuk mengambil bagian dalam putaran terakhir pembicaraan dengan Israel tentang gencatan senjata di Jalur Gaza pada 15 Agustus, seperti yang dilaporkan oleh portal Axios.

    Sebelumnya, Mesir, Qatar, dan AS meminta Israel dan Hamas untuk melanjutkan wacana gencatan senjata pada tanggal 14 dan 15 Agustus 2024.

    Untuk mencapai kesepakatan, para pemimpin dari tiga negara tersebut menyatakan siap untuk mengajukan proposal akhir.

    Selain itu, Axiios melaporkan bahwa Hamas menyoroti keputusannya sebagai akibat dari syarat-syarat baru yang baru-baru ini diajukan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, dan serangan terbaru Israel di Jalur Gaza.

    Publikasi tersebut diberitahu oleh seorang pejabat senior Israel yang terlibat dalam negosiasi bahwa pernyataan Hamas adalah “langkah taktis menjelang kemungkinan serangan oleh Iran dan Hizbullah serta upaya mendapatkan syarat yang lebih baik dalam kesepakatan.”

    Pejabat Israel tersebut, seperti yang dikutip oleh publikasi tersebut, menyatakan, “Kami akan terus menghancurkan kekuatan mereka di Gaza jika Hamas tidak datang ke meja perundingan.”

    Sebelum ini, Reuters melaporkan, mengutip pernyataan gerakan tersebut, bahwa Hamas telah meminta para mediator dalam negosiasi dengan Israel untuk mengajukan rencana gencatan senjata di Jalur Gaza yang telah disepakati pada Juli daripada memulai negosiasi baru.

    Kantor berita itu melaporkan bahwa Hamas menuntut pelaksanaan dokumen yang disepakati oleh gerakan pada 2 Juli. Dokumen ini didasarkan pada resolusi Dewan Keamanan PBB serta visi Presiden AS Joe Biden.

    Pada bulan Juli, Israel dan Hamas terus berunding melalui perantara untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza sebagai imbalan atas pembebasan sandera.

    Sejak Biden mengumumkan rencana baru untuk menyelesaikan konflik di wilayah Palestina atas nama Israel, proses negosiasi tidak berhasil.

    Sumber Antaranews

    How useful was this post?

    Click on a star to rate it!

    Average rating 5 / 5. Vote count: 1

    No votes so far! Be the first to rate this post.

    0Shares

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *