Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (ANTARA/HO-Kemenag)
Jakarta – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa hak seorang Muslimah untuk memakai jilbab harus dihormati oleh semua pihak.
Saat ditanyai oleh wartawan tentang imbauan kepada masyarakat setelah munculnya kontroversi tentang pelarangan penggunaan jilbab bagi anggota Paskibraka putri, Menag Yaqut menjawab, “Jadi gini, hijab itu hak. Orang pakai jilbab nih, ini hak. Namanya hak, ya kita harus hormati.”
Setelah menghadiri Sidang Tahunan MPR 2024 dengan tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju” di Gedung MPR/DPR/DPD RI di Jakarta, Jumat, dia menyatakan hal itu.
Namun, Yaqut enggan menjawab ketika ditanya tentang pendapatnya tentang polemik itu. Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, telah menjelaskan masalah tersebut, katanya.
Dia menyatakan, “Kan kepala BPIP sudah menjelaskan, ya.”
Tujuan pelepasan hijab sejumlah anggota Paskibraka pada tahun 2024, menurut Yudian Wahyudi, Kepala BPIP, adalah untuk meningkatkan prinsip keseragaman dalam pengibaran bendera.
“Karena memang ‘kan dari awal Paskibraka itu uniform (seragam),” ujar Yudian ketika memberi pernyataan pers di Hunian Polri IKN, Kalimantan Timur, Rabu (14/8).
Pada tahun-tahun sebelumnya, anggota Paskibraka boleh menggunakan hijab selama upacara pengukuhan dan pengibaran bendera pada tanggal 17 Agustus. Namun, pada tahun 2024, BPIP membuat keputusan untuk menyeragamkan pakaian dan sikap tampang Paskibraka, sesuai dengan Surat Edaran Deputi Diklat Nomor 1 Tahun 2024.
Surat edaran tersebut tidak menyediakan opsi untuk anggota Paskibraka yang mengenakan hijab.
Yudi menjelaskan bahwa semangat Bhinneka Tunggal Ika, yang didirikan oleh Ir. Soekarno, adalah dasar penyeragaman pakaian tersebut.
Yudi mengatakan bahwa nilai-nilai Soekarno adalah ketunggalan dalam keseragaman. BPIP menerjemahkan kata-kata tersebut ke dalam pakaian seragam. Selain itu, dia menyatakan bahwa anggota Paskibraka pada akhirnya akan berfungsi sebagai pasukan.
“Dia (anggota Paskibraka yang berhijab) bertugas sebagai pasukan yang menyimbolkan kebersatuan dalam kemajemukan,” kata Yudi.
Sumber Antaranews