• Tue. Nov 19th, 2024
    0
    (0)

    Pemimpin politik gerakan Hamas Palestina, Yahya Sinwar. ANTARA/Anadolu/PY

    Istanbul – Kelompok Palestina Hamas dan gerakan Jihad Islam menegaskan bahwa semua perjanjian dengan Israel harus memenuhi beberapa syarat. Ini termasuk penundaan perang Gaza, penarikan Israel sepenuhnya, rekonstruksi, penghentian blokade, dan kesepakatan pertukaran tahanan yang serius.

    Hamas merilis pernyataan pada Rabu (21/08) setelah pertemuan di lokasi yang tidak disebutkan yang dihadiri oleh Kepala Dewan Syura Hamas Mohamed Ismail Darwish, Sekretaris Jenderal Jihad Islam Ziad al-Nakhala, dan wakilnya Mohamed Hindi. Pernyataan tersebut menguraikan persyaratan tersebut.

    Pernyataan tersebut menyatakan bahwa, terlepas dari hasil perundingan mengenai penutupan perang, kedua kelompok menekankan pentingnya memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang cepat ke Gaza.

    Pertemuan tersebut menekankan bahwa agresi Israel dan perang di Gaza harus dihentikan, para pemimpin pendudukan harus dihukum atas kejahatan terhadap kemanusiaan, dan bahwa kemampuan perlawanan harus diperkuat untuk menyerang seluruh wilayah Palestina yang diduduki.

    Dalam perundingan gencatan senjata, para peserta melihat bagaimana negosiasi tidak langsung berjalan dan sikap yang menghalangi kekuatan pendudukan. Sikap-sikap ini menghalangi upaya mediator untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

    Pernyataan itu menekankan bahwa setiap perjanjian harus mencakup penghentian agresi secara menyeluruh, penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah tersebut, memulai rekonstruksi, menghentikan blokade, dan mencapai kesepakatan pertukaran tahanan yang serius.

    Pemimpin pendudukan dianggap bertanggung jawab atas kegagalan upaya mediator (Qatar dan Mesir) karena mereka terus agresi dan menolak hal-hal yang telah disepakati sebelumnya, terutama proposal yang diterima Hamas pada 2 Juli.

    Pertemuan antara Hamas dan Jihad Islam terjadi setelah desakan Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak menarik tentara dari Koridor Netzarim, yang memisahkan wilayah utara dan selatan Israel, dan Koridor Philadelphi, yang terletak di perbatasan dengan Mesir.

    Pada Rabu malam, Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Netanyahu untuk membahas kemajuan negosiasi.

    Pada Selasa, surat kabar berbahasa Ibrani Maariv melaporkan bahwa Netanyahu memberi tahu perwakilan keluarga tahanan Israel di Gaza bahwa Israel tidak akan meninggalkan Koridor Philadelphi dan Poros Netzarim dalam situasi apa pun. Dia juga menyatakan bahwa Israel mendapat tekanan yang signifikan untuk melakukannya.


    Sumber : Anadolu

    How useful was this post?

    Click on a star to rate it!

    Average rating 0 / 5. Vote count: 0

    No votes so far! Be the first to rate this post.

    0Shares

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *