(Arsip) (Dari kiri ke kanan) Pelari Kenya Rosemary Wanjiru, Lonah Chemtai Salpeter, pelari Uganda Rebecca Cheptegei, dan pelari Kenya Selly Chepyego Kaptich saat berkompetisi di final maraton putri selama Kejuaraan Atletik Dunia di Budapest pada 26 Agustus 2023. (AFP/FERENC ISZA)
Jakarta – Dunia olahraga berduka setelah kabar tragis mengenai pelari asal Uganda, Rebecca Cheptegei, yang dilaporkan tewas setelah dibakar oleh pacarnya pada kamis. Insiden mengerikan ini memicu kemarahan serta kecaman di masyarakat.
Menurut Laporan, bahwa pacarnya melakukan kekerasan terhadap Rebecca, yang mengakibatkan luka bakar parah. Nyawanya tidak dapat diselamatkan meskipun dia dilarikan ke rumah sakit. Keluarga dan teman mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam, mengenang Rebecca sebagai orang yang cerdas dan bersemangat.
“Kami telah mendengar tentang meninggalnya atlet Olimpiade kami Rebecca Cheptegei… setelah serangan kejam oleh pacarnya,” kata Komite Olimpiade Uganda Donald Rukare dalam sebuah unggahan di X atau Twitter resminya.
Menurut penjabat kepala Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Moi (MTRH) di Eldorect, kota Rift Valley, tempat Cheptegei sempat dirawat, dia menderita luka bakar hingga 80 persen di sekujur tubuhnya.
Seorang petugas medis di fasilitas itu mengatakan kepada AFP bahwa semua organnya rusak.
Polisi mengatakan, seorang pria pasangannya bernama Dickson Ndiema Marangach, diduga menyiram Cheptegei dengan bensin dan membakarnya dalam serangan di rumahnya di Endebess, di wilayah barat Trans-Nzoia, pada hari Minggu (1/9).
Media seempat melaporkan bahwa salah satu putri Cheptegei menyaksikan penyerangan di rumah ibunya.
“Dia menendang saya saat saya mencoba lari menyelamatkan ibu saya,” demikian laporan media The Standard Kenya.
Banyak orang di masyarakat luas dan komunitas olahraga menanggapi ini dengan menyerukan tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan. Karena reputasinya sebagai pelari yang menjanjikan, Rebecca Cheptegei telah mencapai banyak prestasi dalam kariernya, dan kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi teman, keluarga, dan penggemarnya.
Diharapkan bahwa kasus ini akan meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi perempuan dan mendukung upaya untuk memerangi kekerasan khususnya kepada seorang perempuan.
Sumber Antaranews