• Wed. Nov 20th, 2024

    Foto Alice Guo di Jakarta Bersama Mendagri & Kepala Polisi Filipina Picu Kemarahan

    0
    (0)

    Photo: Internet

    Jakarta – Sebuah foto yang menunjukkan Alice Guo, seorang buronan kasus judi online,perdagangan orang hingga pencucian uang yang diburu Filipina, berpose bersama Menteri Dalam Negeri dan Kepala Polisi Filipina di Jakarta telah memicu kemarahan.

    Ia telah dideportasi dari Jakarta ke Manila. Namun, kemarahan saat ini menyelimuti publik Filipina setelah viral foto-foto Alice Guo yang berpose bersama aparat penegak hukum Filipina yang penuh keakraban.

    Mantan Wali Kota Bamban ini berpose di samping Mendagri Benhur Abalos dan Kepala Polisi Filipina Jenderal Rommel Marbil yang tersenyum kecil menghadap kamera.

    Foto kedua, menunjukkan Guo berpose di dalam mobil bersama sejumlah aparat. Mereka semuanya tersenyum akrab.

    Foto yang beredar itu memicu kemarahan publik, termasuk Senator Joel Villanueva yang menyebutnya “sangat tidak profesional”.

    “Serius, apakah Anda ingin berfoto dengan buronan pengkhianat ini?” kecamnya, dikutip dari ABS CBN News, Jumat (6/9).

    “Benar-benar bencana! Sangat mengecewakan,” imbuhnya.

    Senator Risa Hontiveros yang memimpin penyelidikan atas kasus kriminalitas Alice Guo juga marah.

    “PERINGATAN terutama untuk para pegawai pemerintah: Alice Guo adalah buronan. Dia memiliki kasus perdagangan manusia. Dia bukan seorang selebriti,” tulisnya di akun medsos.

    Mendagri Abalos, yang menjemput Guo dari Jakarta, mengatakan dia berfoto dengan Alice Guo untuk “dokumentasi”, menurut BBC.

    “Ia meminta untuk berbicara dengan saya dan Kepala [Polisi Nasional] karena ia telah menerima ancaman pembunuhan. Saya mengatakan kepadanya bahwa ia tidak perlu takut karena polisi akan melindunginya,” katanya dalam konferensi pers di Manila.

    “Kami ingin mendokumentasikannya sehingga semuanya jelas. Saya tidak dapat melihat apa yang ia lakukan karena saya melihat kamera,” dalihnya.

    Namun, penjelasan tersebut tidak sepenuhnya meredakan kemarahan publik. Banyak yang menganggap keputusan tersebut sebagai langkah yang kurang bijaksana dan meminta agar pemerintah lebih selektif dalam mengundang individu untuk acara resmi.

    Situasi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi pemerintah dalam mengelola citra publik dan hubungan dengan masyarakat, terutama di era digital di mana informasi dapat tersebar dengan cepat.Â

    Sumber Kumparan

    How useful was this post?

    Click on a star to rate it!

    Average rating 0 / 5. Vote count: 0

    No votes so far! Be the first to rate this post.

    0Shares

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *