Sejumlah Orang menaiki perahu di daerah yang terendam banjir di Nay Pyi Taw, Myanmar, pada 16 September 2024. ANTARA/Xinhua/Str
Jakarta – Jumlah korban tewas akibat banjir yang melanda Myanmar terus meningkat, kini mencapai 226 orang dengan 77 orang masih dinyatakan hilang, demikian dilaporkan Tim Informasi Dewan Administrasi Negara Myanmar pada Senin (16/9) malam waktu setempat.
Bencana ini terjadi setelah hujan deras yang berkepanjangan menyebabkan sungai-sungai meluap, merendam banyak daerah dan mengakibatkan kerusakan yang parah.
Laporan itu menyatakan bahwa 128.344 hewan meninggal akibat banjir yang melanda puluhan kota di negara tersebut. Dia menambahkan bahwa sebanyak 438 tempat penampungan dibangun untuk menampung korban banjir.
Laporan tersebut menyatakan bahwa Kayah, Kayin, Bago, Magway, Mandalay, Mon, Shan, Ayeyarwady, dan Wilayah Persatuan (Union Territory) Nay Pyi Taw adalah beberapa wilayah dan negara bagian yang terkena dampak.
Laporan itu menyatakan bahwa hujan deras yang dipicu oleh Topan Yagi dan depresi dalam di Teluk Benggala menyebabkan banjir besar di negara Asia Tenggara tersebut.
Pemerintah Myanmar telah mengerahkan tim penyelamat untuk membantu evakuasi warga yang terjebak dan mendistribusikan bantuan kemanusiaan. Banyak daerah masih terisolasi, dan upaya untuk menjangkau mereka mengalami kendala akibat kondisi cuaca yang buruk.
Banjir ini juga menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur, termasuk jalan, jembatan, dan fasilitas kesehatan, yang memperburuk situasi bagi para korban. Banyak orang kehilangan tempat tinggal dan harta benda mereka, sehingga membutuhkan bantuan mendesak.
Sumber Antaranews