Pangeran MBS berpidato di depan Dewan Syura Arab Saudi di Riyadh, 18 September 2024. Foto: X/@makkahregion
Jakarta – Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), menegaskan bahwa negaranya tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel tanpa adanya solusi yang adil bagi Palestina.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen Arab Saudi terhadap isu Palestina dan pentingnya mencapai perdamaian yang berkelanjutan di kawasan. Dengan peernyataan tersebut, Cita-cita Israel untuk menjalin hubungan resmi dengan Arab Saudi jauh dari kata harapan.
Hal Ini diumumkan saat meresmikan sesi kesembilan Dewan Syura—lembaga konsultatif yang membantu Raja—di Riyadh, atas nama Raja Salman bin Abdulaziz. Menurut Saudi Gazette, Jumat (20/8/),
“Kami kembali menolak dan mengutuk keras kejahatan otoritas pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina, mengabaikan hukum internasional dan kemanusiaan dalam babak baru penderitaan yang pahit,” kata MBS.
“Kerajaan (Arab Saudi) tidak akan menghentikan kerja kerasnya yang tak kenal lelah untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan kami menegaskan bahwa Kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa itu,” lanjut MBS.
MBS juga mengucapkan terima kasih kepada negara-negara yang mengakui negara Palestina, mengatakan ini memberikan legitimasi internasional. Selain itu, calon pengganti Raja Salman ini meminta negara lain untuk mengakui Palestina.
Israel, di sisi lain, sangat bersemangat untuk membangun hubungan diplomatik dengan Arab Saudi dan Indonesia, dua negara yang sangat berpengaruh di dunia Islam.
Dengan sikap ini, Arab Saudi menunjukkan bahwa mereka tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar dalam mendukung Palestina, sekaligus menciptakan harapan bagi penyelesaian konflik yang telah berlangsung lama. Keputusan ini diharapkan dapat mendorong negara-negara lain untuk mengambil langkah serupa dalam mendukung perdamaian di kawasan.
Sumber Kumparan