Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel di kota Ghaziyeh, Lebanon selatan, Senin (23/9/2024). Foto: Menahem Kahana/AFP
Beirut – Kelompok Hizbullah telah melancarkan serangan balasan terhadap pangkalan Angkatan Laut Israel sebagai respons terhadap serangan sebelumnya. Serangan udara ini dilaporkan terjadi di wilayah pesisir yang strategis, dan menandai eskalasi ketegangan antara kedua pihak.
Pengumuman serangan itu disampaikan Hizbullah pada Selasa (24/9). Mereka menyatakan, serangan yang ditujukan ke pangkalan Angkatan Laut (AL) Atlit di Haifa, Israel, menggunakan serangan udara dan drone.
Militer Israel mengakui serangan balasan yang dilakukan oleh Hizbullah, tetapi Israel mengklaim bahwa serangan itu memiliki skala yang kecil.
“Menindaklanjuti peringatan aktif di area Atlit, kebakaran terjadi karena ada yang jatuh di Atlit,” kata militer Israel seperti dikutip dari Reuters.
“Ini menyebabkan kerusakan kecil dan api bisa dipadamkan,” sambung mereka.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan bahwa serangan yang terjadi selama dua hari menewaskan 569 orang, termasuk 50 anak-anak. Ribuan orang di selatan Lebanon mengungsi ke Beirut sebagai akibat dari serangan Israel, menurut kantor berita Reuters.
Ketegangan antara Israel dan Hizbullah telah meningkat dalam beberapa waktu terakhir, dengan serangan-serangan yang saling dibalas. Banyak pengamat khawatir bahwa konflik ini dapat meluas dan menimbulkan dampak yang lebih besar bagi stabilitas kawasan Timur Tengah.
Situasi ini terus dipantau oleh komunitas internasional, yang mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan mencari solusi damai guna menghindari eskalasi lebih lanjut.
Sumber Kumparan