Ilustrasi Dibacok. Photo: Internet
Cinere, Depok – Sebuah insiden tragis terjadi di Pangkalan Jati, Cinere, ketika seorang warga setempat menjadi korban pembacokan oleh sekelompok pelajar yang terlibat tawuran.
Polisi menangkap pelajar berinisial AI karena membacok warga berinisial M di Pangkalan Jati, Cinere, Depok, Jawa Barat (Jabar). Peristiwa itu terjadi saat AI dan kelompoknya sedang terlibat tawuran di lokasi kejadian.
“Korban di sini yaitu Saudara M. Untuk pelakunya adalah anak AI dari kelompok Karang Tengah Bersatu, sebagai pelaku utamanya,” kata Kapolsek Cinere Kompol Pesta Hasiholan kepada wartawan, Rabu (9/10/2024.
Tawuran itu terjadi Sabtu (14/9) di waktu subuh sekitar pukul 04.00 WIB di Jalan Pangkalan Jati II, RT 01 RW 06, Kelurahan Pangkalan Jati, Cinere, Depok.
Korban saat itu sedang tidur namun mendengar ada keributan.Korban lantas berusaha melerai tawuran yang melibatkan sejumlah pelajar. Saat mencoba memisahkan kedua belah pihak, ia diserang dan dibacok oleh salah satu pelajar yang terlibat dalam keributan tersebut.
Korban M membawa cangkul untuk memecah kelompok tawuran. Tetapi kehadiran M dilihat sebagai lawan, jadi AI membacok menggunakan cocor bebek, (corbek).
“Setelah dia keluar, karena dilihat ini pada main golok, kemudian dia bawa cangkul untuk menakuti. Tiba-tiba anak AI melihat korban atas nama Madinah membawa cangkul dan langsung perkiraan anak AI, bahwa beliau ini adalah lawannya, kemudian mengayunkan corbeknya dalam bentuk sajam, kemudian ditangkis oleh korban Madinah,” jelasnya.
Korban M mengalami luka-luka akibat dibacok corbek, sementara AI membacok korban sekali dan kemudian melarikan diri bersama kelompoknya. Korban diangkut ke rumah sakit (RS).
“Sehingga akibat bacokan, ditangkis dengan tangan kiri akibat bacokan tersebut, tangan sebelah kirinya luka atau sobek dan mengenai tulang, dan tulangnya pun retak. Kemudian otot penggerak jari pun putus,” ujarnya.
AI dan timnya kemudian kabur ke Waduk Lebak Bulus, Jakarta Selatan. AI juga menghilangkan bukti corbek. Korban kemudian melapor ke petugas kepolisian Cinere.
Polisi menyelidiki dengan meminta keterangan saksi-saksi hingga mereka dapat mengidentifikasi ciri-ciri pelaku. Mereka juga bekerja sama dengan AI dengan korban untuk memastikan penindakan hukum, termasuk menunjukkan pakaian yang dipakai pelaku saat kejadian.
“Setelah diinterogasi, ternyata Anak AI mengakui bahwa memang pada tanggal 14 September 2024 pukul 04.00 WIB, benar melakukan pembacokan kepada korban,” ucapnya.
“Kemudian setelah menyebut satu persatu, kemudian diambil, diamankan dan dibawa ke polsek dan dilakukan interogasi kembali, bahwa pelaku tersebut adalah Anak AI yang bersekolah di ***uri,” imbuh dia.
Pesta mengatakan tawuran tersebut terjadi karena saling tantang antara kelompok di Instagram. Pelaku diamankan dan dibawa ke Polsek Cinere pada Selasa (16/9).
Akibat perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 351 ayat 2 juncto 55 KUHP. Karena pelaku masih masuk kategori usia anak, polisi akan menerapkan diversi.
“Karena ini memang pelakunya di bawah umur, kita mengacu kepada UU Perlindungan Anak. Bahwa walaupun korban di atas umur namun pelakunya di bawah umur, maka kita akan lakukan diversi,” tutupnya.
Insiden ini menggambarkan perlunya perhatian lebih terhadap masalah tawuran pelajar yang semakin meresahkan. Diharapkan, melalui upaya kolaborasi antara masyarakat dan pihak berwajib, kejadian serupa dapat dicegah dan keamanan di lingkungan Pangkalan Jati dapat terjaga.
Sumber Detik.com