Ratusan guru PGRI membaca Surah Yasin di depan PN Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, untuk mendukung Supriyani yang menjalani sidang kedua pada Senin (28/10/2024). (ANTARA/HO-PGRI)
Kendari – Untuk mendukung Supriyani, guru honorer SDN 4 Baito, ratusan guru dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berunjuk rasa dengan membaca Surah Yasin di Depan Pengadilan Negeri Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin.
Di depan PN Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, para guru berdemonstrasi dengan duduk bersila. Mereka membaca Surah Yasin dan membuka Al Quran.
Ini adalah cara untuk menunjukkan dukungan kepada Supriyani, terdakwa kasus dugaan penganiayaan terhadap siswa inisial D, yang hari ini menjalani sidang kedua.
Menurut Kamirun, koordinator lapangan PGRI Konawe Selatan, ratusan guru membacakan Surah Yasin bersama-sama untuk memohon kepada Allah SWT agar guru honorer SDN 4 Baito Supriyani dibebaskan dari hukuman.
“Ayo rekan-rekan guru yang hadir hari ini di Pengadilan Negeri Andoolo untuk bersama-sama membacakan doa dan Surah Yasin demi kebebasan dari hukum saudara kita Supriani,” katanya.
Kamirun menambahkan bahwa kehadiran ratusan guru di depan PN Andoolo itu tidak lain hanya untuk mengawal dan menuntut aparat penegak hukum segera membebaskan Supriyani.
“Perlu diketahui, Supriyani seorang guru, mengajar demi mencerdaskan anak bangsa, tetapi yang didapatkan Supriyani justru berbanding terbalik dengan pengabdian selama ini sebagai guru honorer yang hanya digaji Rp300 per bulan,” ujarnya.
Selain itu, dia menyatakan bahwa PGRI Kabupaten Konawe Selatan berkomitmen untuk terus mengawasi dan membantu Supriyani sampai dia bebas dan reputasinya dipulihkan.
“Selain dibebaskan, kami juga menuntut agar nama baik Supriyani dipulihkan,” jelasnya.
Baito Supriyani, guru honorer SDN 4 saat ini menjalani sidang kedua di PN Andoolo karena tuduhan penganiayaan terhadap seorang anak polisi di Polsek Baito.
Sumber Antaranews