Ilustrasi Anggur Shine Muscat. Foto: Shutterstock
Jakarta – Kementerian Kesehatan memberikan tanggapan atas masalah penjualan anggur Shine Muscat yang diduga mengandung konsentrasi kimia atau pestisida di atas batas aman.
Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, menyatakan bahwa untuk menyelidiki masalah tersebut, pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
“Terkait isu Anggur Shine Muscat di Thailand dan Malaysia, Kemenkes akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia dan Kementerian Pertanian sebagai pengawas komoditi pangan segar dari dalam dan luar negeri,” kata Aji dalam keterangannya, Rabu (30/10).
Akibat konsumsi residu pestisida bervariasi, tergantung pada kadarnya, menurut Aja.
Ia menjelaskan bahwa pestisida yang telah diserap tanaman atau memiliki efek sistemik akan mengganggu fungsi endokrin, ginjal, dan hati.
“Pestisida non sistemik: paparan jangka panjang dengan asupan yang cukup (jumlah pestisida yang masuk ke tubuh) dapat menimbulkan gangguan kesehatan di antaranya gangguan neurologis dan gangguan hormon,” bebernya.
Untuk itu, Aji mengingatkan orang-orang agar tidak lupa mencuci sayur-sayuran atau buah-buahan dengan air mengalir atau dengan larutan tertentu untuk mengurangi jumlah pestisida yang ada di dalamnya.
“Memilih produk buah yang organik yang tidak menggunakan pestisida. Memilih buah yang bisa dikupas untuk dikonsumsi,” ujar dia.
“Memeriksa label untuk melihat negara asal dan informasi terkait sertifikasi keamanan pangan yang mungkin memberikan penjelasan tentang kualitas pengelolaan pestisida yang dilakukan oleh perusahaan penghasil buah tersebut,” ujar dia.
Sumber Kumparan