Gunung Semeru kembali erupsi pada Kamis (21/11/2024) pagi. (ANTARA/HO-PVMBG/pri.)
Jakarta – Gunung Semeru di Jawa Timur yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), kembali menunjukkan aktivitasnya dengan dua kali erupsi yang signifikan hari Sabtu pagi pukul 08.14 WIB dan 08.22 WIB dengan ketinggian letusan 400 meter hingga 500 meter di atas puncak.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pukul 08.14 WIB dengan letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto seperti dilansir Antara.
Menurut Liswanto, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.
Dengan tinggi kolom letusan sekitar 400 meter, atau 4.076 meter di atas permukaan laut, erupsi kedua Gunung Semeru terjadi pada pukul 08.22 WIB.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung,” tuturnya.
Berdasarkan pengamatan petugas gempa letusan pada hari Jumat (22/11), yang tercatat sebanyak 115 kali dengan amplitudo 10–22 mm dan lama gempa 61–148 detik. Ini menunjukkan bahwa aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa masih didominasi oleh gempa letusan.
Ia menyatakan bahwa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi karena Gunung Semeru masih dalam status waspada. Salah satunya adalah masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di wilayah tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, yang berjarak delapan kilometer dari pusat erupsi.
Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di luar jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) Besuk Kobokan. Ini karena awan panas dan aliran lahar dapat muncul hingga 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” katanya.
Masyarakat juga harus memperhatikan kemungkinan awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain itu, ada kemungkinan lahar di anak sungai kecil dari Besuk Kobokan.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang.
Sumber Antaranews