Ilustrasi: Anggota Kodim 1615 Lombok Timur, Provinsi NTB saat mengangkut sampah di jalur pendakian gunung Rinjani Lombok, Senin (05/02/2024) (ANTARA/HO-Kodim 1615 Lombok Timur)
Jakarta – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan bahwa sampah yang terkumpul yang dihasilkan dari kegiatan pendakian di Gunung Rinjani mencapai 31.156,43 kilogram atau 31 ton lebih pada periode April hingga Oktober 2024.
“Berdasarkan data sampah periode bulan April sampai Oktober 2024, sampah yang dihasilkan dari kegiatan pendakian berjumlah 31.156,43 kilogram,” kata Kepala Balai TNGR NTB Yarman di Mataram, Sabtu.
Angka ini mencerminkan tingginya volume sampah yang dihasilkan oleh para pendaki dan pengunjung yang datang ke kawasan wisata alam tersebut.
“Hal tersebut tentu menjadi tugas bersama untuk ikut serta bahu membahu menyelesaikan permasalahan sampah tersebut,” katanya.
Ia menyatakan bahwa sebagai upaya untuk mengurangi sampah, telah dilakukan beberapa tindakan. Ini termasuk clean up yang rutin yang dilakukan oleh Forum Citra Wisata Lingkar Rinjani dan mitra lain, serta proses pack-in-pack-out di pintu pendakian.
Balai TNGR telah menugaskan Forum Citra Wisata Lingkar Rinjani untuk menangani pembersihan dan proses pack-in-pack-out Gunung Rinjani saat ini.
“Kegiatan clean up juga dilakukan secara mandiri oleh beberapa trekking organizer, Kelompok Pecinta Alam dan stakeholder lainnya,” kata Yarman.
Angka kunjungan wisatawan di Taman Nasional Gunung Rinjani pada destinasi wisata pendakian semakin bertambah. Tentu hal tersebut, kata dia, memberikan dampak yang sangat baik untuk perekonomian warga setempat yang berkecimpung dalam bisnis layanan pendakian, baik itu trekking organizer, guide, porter serta layanan akomodasi lainnya yang menunjang bisnis pendakian di Gunung Rinjani.
“Dimanapun berada, berprofesi sebagai apapun, mari bersama-sama menjaga kelestarian Gunung Rinjani agar menjadi gunung bebas sampah,” ujar Yarman.
Sumber Antaranews