Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan bahwa Kemendikdasmen telah menyetujui kerja sama dengan Polri untuk menyelesaikan berbagai tindak kekerasan di lingkungan pendidikan melalui keadilan restoratif atau restorative justice. Tujuan kerja sama ini adalah untuk melindungi para guru agar tidak terpidana.
Ini disampaikan pada upacara Hari Guru Nasional 2024, yang disiarkan pada Senin, 25 November, di kanal YouTube Kemendikdasmen.
“Terkait perlindungan guru, Kemendikdasmen menandatangani nota kesepahaman dengan kepolisian yang di dalamnya memuat kesepakatan agar masalah kekerasan dalam pendidikan diselesaikan secara damai dan kekeluargaan atau restorative justice agar guru tak jadi terpidana,” kata Mu’ti.
Mu’ti menyatakan bahwa Kemendikdasmen berusaha menjaga keamanan para guru dan mencegah intimidasi dan kekerasan.
Sebaliknya, Mu’ti berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi. Ini akan mencakup guru yang berstatus PNS dan PPPK serta guru non-ASN.
“Dengan meningkatkan kesejahteraan para guru meningkatkan dedikasi dan kualitas pembelajaran,” kata dia.
Mu’ti juga berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan guru Indonesia. Peningkatan tersebut tidak terbatas pada kompetensi akademik, moral, dan sosial semata, itu juga mencakup keterampilan kepemimpinan dan kewirausahaan.
“Dalam rangka memperkuat pendidikan karakter dan akhlak mulia, kementerian mulai memberikan pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai bagi para guru kelas dan guru bidang studi,” jelasnya.
Dengan semangat Hari Guru Nasional, diharapkan langkah-langkah nyata dapat diambil untuk memperbaiki kondisi guru di seluruh Indonesia, sehingga pendidikan dapat berkembang dengan optimal dan menghasilkan generasi penerus yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Sumber CNN Indonesia